Jumat, 22 Mei 2015

UN oh.... UN !!!!


              UN oh...  UN
Alhamduiah.....! Ujian Nasional sudah usai. Yang membuat ku lega bukan saja karena tugasku 
mengantarkan para siswa menghadapi UN sudah selesai, melainkan tugas”berat” menjadi pengawas 
UN sudah lewat. Mengapa aku mengatakan itu tugas “berat” karena dalam melaksanakan tugas ini 
sangat bertentangan dengan batinku. Di satu pihak aku ditugaskan, bahkan dibayar, untuk mengawasi 
peserta UN, di lain pihak ada tuntutan agar aku tidak menalankan tugasku sebagaimana mestinya. 
Terdengar aneh, tapi memang itulah yang terjadi. Seorang guru yang diberi tugas mengawasi UN
 menurutku bukan hanya bertugas membagikan lembar soal dan mengumpulkan lembar jawaban saja,
 melainkan menjaga terlaksananya UN dengan “benar”. Dengan”benar” yang ada dibenaku adalah 
memastikan para peserta UN mengerjakan secara sungguh-sungguh dan mengandalkan hasil kemampuan sendiri, alias tidak nyontek kanan-kiri, apalagi membuka 
kunci jawaban yang mungkin sudah disiapkan dari rumah. Tapi apa boleh buat sebelum acara 
mengawasi dimulai sudah mundul berbagai himbauan agar tidak menjadi pengawas UN yang kejam. 
Sebenarnya batasan kejam itu yang seperti apa?
Apakah pengawas yang melarang peserta UN contekan itu kejam?
Apakah pengawas yang melarang peserta melihat kunci jawaban itu kejam?
Apakah pengawas yang melerai saat peserta ngobrol itu kejam?
Lalu pengawas yang benar itu yang bagai mana?
Terus terang tanggal 4-7 Mei yang lalu aku sudah tidak menjadi diriku. 
Ketika ada peserta yang saling contek aku pura-pura tidak tahu. Ketika ada peserta melihat kertas lipatan kecil yang berisi jawaban aku pura-pura tidak melihat.
 Sehngga aku tidak berani menikmati uang transport yang diberikanoleh pihak penyelenggara UN. 
Ya Allah sepanjang 120 menit aku duduk dimeja pengawas mulutku tak hentinga mengucap kalimat 
istighfar karena ketidak berdayaananku menghadapi sistem ini. 
Semoga tahun depan tidak ada lagi hal semacam ini. 
Aku berharap para kepala sekolah, orang tua dan siswa bersikap wajar dalam menghadapi UN. 
 Amin..... 
Ya Allah beri kami petunjuk agar kami bisa mendidik anak bangsa ini dengan benar!!! Amin..!!!